Dua Bilah Revolusi Industri 4.0 (Mengontrol Diri dari Bahaya Pisau Industri)

Share
Dua Bilah Revolusi Industri 4.0

KHOLIF.COM - Lahirnya era revolusi industri 4.0 di permukaan semesta ini bagaikan dua bilah mata pisau. Seperti yang kita lihat bahwa era tersebut turun dengan dua unsur paradoksal, semisal putih dan hitam, baik dan buruk, juga benar dan salah. 

Namun demikian kedua unsur yang bertentangan tersebut tidak mencuat begitu saja, tetapi dibawa kendali tenaga dari luar dirinya. Pisau sendiri tidak sanggup mengontrol bilahnya untuk memotong seuntai tali atau bahkan menikam urat nadi. Itu semua bisa ia lakukan selagi ada daya yang mengarahkan. Ia tidak salah, juga tidak mungkin benar.

Revolusi Industri 4.0 dengan segala kecanggihannya membawa dampak luar biasa. Dimana melalui kontrol manusia segala sistem otomatisasinya mampu mengubah hampir semua lini kehidupan dunia. 

Lewat sistem otomatisasinya yang jauh bisa mendekat, yang hilang bisa dilihat, bahkan yang jelas-jelas tak bertenaga bisa berdaya - sebagaimana kondisi fisikawan kelahiran Inggris, Stephen Hawking dengan kursi kehidupannya. Dan semua itu bisa dikerjakan mulai dari mengaktifkan jemari hingga menggerakkan hati. Benar-benar gila.

Sebagaimana disinggung sebelumnya, bahwa sehebat apapun revolusi industri 4.0, ia tak ubahnya benda mati. Dan semua aksinya tergantung pada aksi manusia. Karena itu yang seharusnya dikontrol adalah manusia itu sendiri. Sehingga tidak membawa kerugian bagi kehidupan masyarakat, termasuk diri pribadi. 

Contoh kasus, lantaran adanya aplikasi layanan pesan antar barang dan jasa akan membuat orang enggan bergerak dan berbicara, sebab semua aktivitas dia kerjakan hanya dengan menekan toolbar pada aplikasi tersebut. Maka kebiasaan seperti itu berpotensi mengurangi ketrampilan bersosialisasi seseorang.

Agus Gumiwang Kartasasmita, menteri sosial  (pada kabinet kerja jilid satu) era presiden Joko Widodo terkait dampak buruk revolusi industri 4.0 salah satunya adalah mengurangi interaksi sosial (Jakarta, Gatra.com). Dalam wawancaranya Agus menambahkan situasi seperti ini agar dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan risiko merugikan.

Mengingat ancaman yang begitu serius, maka seyogianya kita lebih berhati-hati dan waspada saat bersama revolusi industri 4.0. Bukan karena kejam dan kurang ajar, tetapi (sekali lagi) ia adalah dua bilah mata pisau, yang satu waktu bisa melepaskan tanganmu dari ikatan tali, dan di waktu yang sama bisa memotong urat nadi. Itu semua tergantung kita.


Share

Belum ada Komentar untuk "Dua Bilah Revolusi Industri 4.0 (Mengontrol Diri dari Bahaya Pisau Industri)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel